Monday, May 28, 2012

Just random drawing of mine...:)








Monday, May 21, 2012

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI DAN HARAPAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN UPT PUSKESMAS


ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI DAN HARAPAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN UPT PUSKESMAS KERATO KECAMATAN UNTER IWES TAHUN 2009
Rangga Pragasta SS*,  Dini Sri Damayanti**, Farida Rusnianah**.
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
** Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Islam Malang

Pendahuluan : Meningkatkan kualitas kesehatan melalui pelayanan Puskesmas merupakan salah satu fokus pembangunan pemerintah kabupaten Sumbawa. Namun adanya ketidakstabilan dan penurunan persentase target pencapaian pada beberapa pelayanan UPT Puskesmas Kerato kecamatan Unter Iwes memberikan indikasi bahwa  sudah saatnya pihak puskemas melakukan quality check  pada aspek-aspek pelayanan yang telah diberikan. Karena itu Puskesmas perlu mengetahui sampai sejauh mana tingkat kepuasan pasien dan kebutuhan pasien yang perlu dipenuhi melalui persepsi dan harapan pasien terhadap pelayanan Puskesmas.
Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat survey obsevasional dengan menggunakan responden sejumlah 100 orang pasien puskesmas yang di ambil dengan menggunakan metode Simple Random Sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner kemudian dianalisis dengan mengggunakan  IPK (indeks kepuasan pelanggan) untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen, analisis deskriptif untuk menjelaskan distribusi hasil penelitian dan uji t 2 variabel independen untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara persepsi dan harapan pasien.
Hasil : Kualitas pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas tergolong baik dan tingkat kepuasan pasien  berada dalam kategori tidak puas. Berdasarkan analisis data uji t 2 variabel independen  (p < 0.05), terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi dan harapan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh puskesmas.
Kesimpulan : Kualitas pelayanan yang diberikan puskesmas berdasarkan grand mean dari persepsi pasien puskesmas tergolong baik. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas pelayanan yang dipersepsikan dengan kualitas pelayanan yang diharapkan pasien Puskesmas. Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan puskesmas dari keseluruhan dimensi pelayanan menunjukkan bahwa pasien tergolong tidak puas.
Kata kunci : Kualitas pelayanan, persepsi, harapan, kepuasan, 

kalo ada yg pengen versi abstrak jurnal kontak via email aje... kali aja bisa bermanfaat...(^_^)

I'M BAAAACK....!!!!

WARNING.....
tulisan berikut adalah tulisan yang ga penting, tulisan yang ga akan memberi ilmu apa2 kepada anda...
jadi, kalo anda ga mau kehilangan waktu sia-sia, jangan dibaca tulisan ini...
sekali lagi...
ini tulisan ga penting....
suatu hari....
.....
.........
...........
akhirnya...setelah bergelut dan gulat dengan om google perihal password yang lupa.....
dan saya kembali, kembali menggetarkan jagad blog di dunia maya ini..:D
sekian....

Sunday, February 8, 2009

FIGHT or FLIGHT

Semua orang punya kebebasan untuk menetukan apa yang mereka inginkan. Dan orang lain tidak berhak untuk merebut hak akan kebebasan itu.

Tapi ....

Salah satu pekerjaan seorang dokter adalah menentukan (hmm...mungkin tepatnya memberikan pilihan yang mau ga mau harus dipilih) apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang pasien. Kalau pasien mau sembuh, ya ikuti kata dokter, kalo ga mau sembuh ya terserah (kasarnya gitu....).

Tentunya bagi seorang dokter yang bijak, sebelumnya harus menjelaskan dulu seluruh keuntungan dan kerugian dari pilihan-pilihan yang diberikan, dengan cara bersikap netral, tidak mengintervensi pasien dalam menentukan pilihan, dan tidak menyarankan pilihan yang dapat merugikan pasien baik secara fisik maupun material. Dan memang pada akhirnya pasienlah yang menentukan pilihan yang mereka inginkan.

Tapi terkadang pada kenyataannya pilihan yang diambil pasien tidak seratus persen merupakan pilihan yang benar-benar ingin diambil. Wajar saja, jika kita dihadapkan antara pilihan hidup dan mati, tentu saja kebanyakan orang akan memilih untuk hidup, apapun resikonya, sekecil apapun kemungkinannya dan berapapun biayanya. Keinginan untuk hidup ini mungkin yang selalu menjadi harapan para pasien dan tentu saja para dokter juga mengharapkan kesembuhan mereka (karena itulah pekerjaan dokter). Karena itu pasien terpaksa mengekang haknya untuk memilih secara merdeka demi kelangsungan hidupnya. Memangnya siapa yang memilih sakit ketimbang sehat???tapi ya sebenarnya sakit bukan pilihan sih....(tapi”untuk menjadi sakit” adalah sebuah pilihan.....)

Tapi .....

Bagaimana jika suatu saat kita bertemu dengan seorang pasien yang sudah mengalami sakit parah, yang berdasarkan ilmu kedokteran kemungkinan hidupnya kecil, umurnya diperkirakan tinggal sebentar lagi, tidak mempunyai sanak saudara atau kerabat , tidak mempunyai penghasilan yang cukup dan dengan biaya pengobatan yang sangat mahal.....??? Apa pilihan untuk pasien seperti ini...???? Apa dia bisa memilih untuk tetap sehat..???


Lalu misalnya pasien berkata seperti ini :

”Saya cuma ingin menghabiskan sisa umur saya dengan tenang.......”

Kita sebagai sahabat atau dokter tentu selalu berharap kesembuhan pasien. Tapi apakah kita tetap memaksa agar pasien seperti itu tetap berusaha meneruskan pengobatan yang notabene mahal...??? Dan hanya berbaring di ranjang rumah sakit sampai ajal menjemputnya...??? sambil berkata ”ayo pak...jangan menyerah sama penyakitnya.....”. Apakah ini adil bagi pasien....???? Apakah ini tidak akan menambah beban pasien .....???? Apakah ini yang pasien inginkan...????

Sehebat apapun dokter, dokter juga hanya seorang manusia, manusia yang memiliki batas pengetahuan. Dokter bukanlah Tuhan yang bisa menyembuhkan segala penyakit.

Apakah kita boleh merampas hak pasien yang hanya ingin hidup tenang sampai akhir hayatnya.....

Pasien hanya ingin tenang....

Tidak perlu memikirkan biaya perawatan yang mahal....

Tidak perlu berbaring di rumah sakit setiap hari...

Tidak perlu bergantung pada mesin penyokong....

Tidak perlu takut disuntik tiap hari.....

Tidak perlu minum obat tiap hari....

Hanya ingin tenang....

Mungkin kedenganrannya pesimistik.....

Tapi bagaimana jika suatu saat kita meghadapi situasi seperti ini.....

Apa yang akan kita lakukan ....

Fight....

or...

Flight....